Karokeu dan BMN, Sasaran Bimtek Akrual Ditetapkan Berdasar Hasil Analisis LKKA Semester I 2016

By Admin

nusakini.com--Pelaksanaan Bimbingan Teknis Sistem Akuntansi Berbasis Akrual yang digelar hari ini, Senin (26/9) mendapat atensi dari peserta yang berjumlah 120 orang. Peserta tersebut berasal dari sejumlah satuan kerja di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Ciamis, Subang, Bekasi, Kota Cirebon dan Bekasi. 

Dalam penjelasannya, Kepala Biro Keuangan dan BMN Kemenag Syihabuddin Latief, setelah melakukan telaah atas Laporan Keuangan Semester I periode Januari-Juni 2016, dan dibuat matrik, setiap provinsi memiliki permasalahan berbeda-beda dalam penyajian laporannya. 

"Sasaran Bimtek ditetapkan berdasarkan hasil analisis terhadap LKKA Semester I tahun 2016, yang dibuat dalam matrik," terang Syihabuddin.

Untuk provinsi Jawa Barat, Syihabuddin menjelaskan, hasil analisis terhadap LKKA Semester I didapatkan lima hasil analisis, mencakup; Aset belum diregister, realisasi belanja tanpa pagu, jurnal tidak lazim, pengembalian belanja melebihi belanja dan saldo tidak normal.  "Bimtek ini diselenggarakan untuk memastikan data LKKA 2016 selanjutnya bebas dari salah saji," ujar Syihabuddin. 

Menurutnya, laporan keuangan yang bebas dari salah saji tercermin dari adanya; sistem pencatatan atau akuntansi yang baik, sistem pelaporan yang baik, sistem pencatatan aset yang baik, sehingga keamanan aset yang dimiliki dapat dilindungi dari kemungkinan kehilangan atau kerusakan, serta sistem revieu internal atas laporan keuangan oleh fungsi pengawasan intern. 

Salah seorang peserta bimtek, Risman mengaku masalah ia hadapi dalam penyajian laporan keuangan yang dialaminya di antaranya masalah saldo awal elektronik rekonsiliasi (e-rekon) dan Sistem Akuntansi Berbasis Akrual (SAIBA) tidak sama. 

Pria yang sehari bertugas menyusun laporan keuangan di MTsN Cipeundeuy Majalengka sekaligus menjadi operator dari SAIBA dan Simak BMN di tempatnya bekerja mengatakan, dengan metode atau teknik penyelesaian masalah yang dilakukan dalam bimtek ini dinilai efektif memecahkan dan solusi atas permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan satkernya. 

"Alhamdulillah, persoalan yang saya hadapi dalam penyusunan laporan keuangan bisa teratasi dengan pendekatan model klinik akuntansi yang dilakukan," terang Risman yang mengaku masih honorer ini. 

Bimtek akrual diselenggarakan di empat wilayah, Langsa Aceh, Malang Jawa Timur, Cirebon Jawa Barat dan Purwokerto Jawa Tengah seluruhnya berjumlah 480 peserta. Peserta bimtek terdiri dari penyusun laporan keuangan di setiap satker yang juga merupakan operator aplikasi laporan keuangan. (p/ab)